Pilihan Terbaik-Nya 24
“Nama aku, Kamila. Kamu?” Langkah mereka terhenti karena Bashir membawa jinjingan berisi makanan untuk kakek dan nenek.
“Kenapa berhenti?” Kamila kaget karena laki-laki yang baru dikenalnya berhenti tiba-tiba saat dia menyebutkan nama.
“Ehem, enggak ada apa-apa kik, jalan aja ya, nanti kita ngobrol lagi setelah membagikan makanan ini pada mereka, maaf jinjingan yang satu lagi biar saya saja yang membawa sekalian. Tidak merepotkan kok, kan enteng juga.” Bashir menyanggah sebelum disanggah oleh Kamila tawarannya.
Kamila mengikuti Bashir, hatinya masih merasa pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang kini membantunya. Jantungnya berdetak tak karuan seperti pertama kali bertemu dengan seseorang yang amat sangat dicintai padahal belum tentu juga dia mengenal atau pernah bertemu di kesempatan sebelumnya.
***
“Kamila baru datang ya? Ini siapa? Calon kamu ya?” Kakek Lukman selalu menanti jadwal Kamila datang ke panti karena dia merasa ada yang memperhatikan saat Azira dan Kamila datang bersamaan.
Bashir tersenyum tipis, melanjujtkan membagikan makanan untuk Kakek dan Nenek. Kamila mengajak Kakek Lukman duduk dan menghabiskan makanannya. Kursi roda dan tongkat menjadi teman mereka yang selalu menemani aktivitas mereka, canda dan tawa hanya terukir saat keluarga ada yang menjenguk atau tamu yang berkunjung.
“Bukan Kek, dia kawan Kamila. Kami baru saja ketemu tadi, kakek pernah bertemu dia di sini?” Kamila penasaran apakah laki-laki itu sering hadir ke sini atau tidak.
“Oh iya Kakek ingat dia memang beberapa kali ke sini tapi tak sesering kamu. Kalo menurut Kakek anaknya baik dan senang bermain dengan anak-anak dan bercengkrama dengan kami. Kalian cocok loh.” Kamila tersenyum simpul rntsh harus ngomong apa dengan Kakek karena mereka baru saja bertemu hari ini dan kakek sudah mengatakan mereka cocok.
Azira sibuk mencari Kamila, anak-anak sudah masuk ke panti karena sudah waktunya jam tidur siang sementara Kamila belum kelihatan batang hidungnya. Azira tak bingung harus mencari Kamila kemana karena dia tau tempat mana yang biasanya Kamila kunjungi dan benar saja Kamila sedang bersama Kakek Lukman yang sudah dianggap seperti kakeknya sendiri.
Komentar
Posting Komentar