Pilihan terbaik-Nya 22





 Tak ada perpisahan yang mudah untuk siapapun, yang ada adalah kecewa dan bagaimana cara mengobati luka setelah banyaknya kenangan yang sudah terlewati. 


Kamila melewati masa perpisahan dengan cara yang benar, tak ada pelampiasan pada orang sekitarnya. Dia melewati dengan cara bekerja, menekuni hobinya, berwirausaha, traveling, dan menyenangkan hati orang lain. 


***

"Zira, mau bantu aku gak?" Kamila meminta bantuan Zira untuk membantunya mengurusi hal yang menyenangkan tapi  cukup melelahkan.


"Kenapa? Pasti biasa nih. Gak capek apa kamu tiap Jumat repot gitu? Coba kamu beli atau pesan online kan enak loh gak usah capek jadinya." Azira adalah sahabat yang tau kesibukan  Kamila sangat padat tapi masih sering menyibukkan diri untuk hal yang menurut Azira memakan waktu.


Kamila sangat paham dengan jawaban sahabatnya yang selalu meminta dirinyalah agar tak repot dengan memilih jalan instant.


"Hehehe, tau lah, sejak kapan sih aku gak tau kamu hah? " Azira sedikit kesal karena Kamila. ....


"Maksud aku tuh biar kamu gak repot kan sayang. Aku tuh sayang banget sama kamu. Nurut aja sih! Beli makanan enak kan instant, bayar dan langsung jadi lagian ngurangin kerepotan. Kamu juga sibuk banget, kerjaaan kantor nungguin, bisnis dan banyak orang menunggu kamu." Azira sangat peduli dengan Kamila makanya dia tak ingin sang sahabat lelah


"Gak repot sama sekali, makasih udah kahwatir sama aku. Sekarang aku tanya mau gak bantuin aku? Ngoceh mulu dari tadi. Sini bantuin kalo mau, kalo gak mau yaudah aku kerjain sendiri." Kamila sangat paham jika Azira akan pasrah jika dirinya sudah menyerah melawan perdebatan mereka. ....


"Iya mau, yaudah tungguin aku." Setelah berdebat toh pada akhirnya Azira akan membantu, maka dari itu  Kamila santai saja karena sudah tahu sifat sahabatnya.

***

Kamila dan Azira selalu menyisakan waktu beberapa jam di hari Jumat untuk berbagi dengan anak yatim dan orangtua di panti jompo atas dasar bagaimana jika yang ada di posisi mereka adalah keluarga atau orang yang dicintainya.


"Adek-adek. Kakak bawa sedikit rezeki, mohon untuk berbaris dan tidak berdesakan ya." Kamila meminta anak-anak mengantri dan Azira membagikan makanan.

***

Siapa wanita yang membagikan makanan itu ya? Aku gak asing.


Tanpa Kamila sadari ada yang memperhatikannya, siapa dia?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilihan terbaik-Nya 1

Luka Abadi

Legenda cinta Nyai