Pilihan terbaik-Nya 18

 






“kakak masih gak paham kenapa aku begini sama kakak?” Kamila menjauh dari genggaman sang kekasih.

“Kalo ada apa-apa  tuh bilang Dek. Jangan main tembak kaya gini. Kamu bikin aku penasaran tau gak sih.” Sang Kekasih yang sedari tadi merayu Kamila kini berbalik marah.

“Lah, kenapa jadi Kakak yang marah? Yang ada aku malah semakin yakin dengan keputusan ini bukan luluh.” Kamila membalikan badan dan beranjak pergi, ingin tau apa yang akan dilakukan sang kekasih jika dirinya pergi.

Sang Kekasih menahan lengan Kamila, memohon agar dirinya mau mendengarkan penjelasan sebelum memutuskan untuk berpisah. Kamila akhirnya luluh dan menghargai niat sang kekasih untuk berkata jujur.

“Maaf bukan maksud aku marah sama kamu, Dek. Tadi kaget serius deh. Tapi jujur aku mau tanya kenapa kamu mau mutusin aku? Salah apa aku sama kamu?” sang kekasih belum tau kesalahannya.

“Kakak belum ngerti juga? Nih ya aku coba jelasin biar kakak paham. Kapan kakak ada niat serius? Mau nikahin aku kapan? Jangan itu dulu deh. Kapan kakak mau ngenalin keluarga Kakak sama aku? Kita udah mau lima tahun tapi aku belum liat keseriusan kakak sama aku.” Kamila meahan tangis yang sudah tak tau harus bagaimana lagi dengan hubungannya.

Sang kekasih memeluk , membiarkan Kamila menangis dipelukannya. Semua Kamila ceritakan dalam pelukan menenangkan tapi sangat disayangkan harus ditingggalkan karena sudah tak ada lagi yang bisa dipertahankan dari hubungan toxic diantara mereka. Tangannya menghapus air mata Kamila dan menggenggam tangannya .

“Aku mohon jangajn putus ya Dek. Aku masih sayang sama kamu, ingin berjuang sama kamu tapi mohon ngertiin kesibukan yang saat ini aku jalanin.” Sang Kekasih tak ingin diputuskan oleh Kamila.

“Kakak mau sanpai kapan minta pengertian dari aku?” Kamila menuntut  kepastian dari sang kekasih.

“Maaf aku belum bisa Dek. Aku mohon banget tunggu sampai aku sukses. Jujur aku masih sayang kamu. Sebentar lagi Dek pasti ada saatnya sayang.”

Apa Kamila akan bertahan dalam hubungan toxic seperti ini? Atau memilih berpisah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilihan terbaik-Nya 1

Luka Abadi

Legenda cinta Nyai