Pilihan terbaik-Nya 17
Setelah menghabiskan nasi padang yang antriannya panjang Kamila dan sang kekasih pergi ke Masjid untuk solat Dzuhur, sudah pasti jika berada di dalam masjid wanita dan pria tempatnya dipisahkan. Kamila menyimpan tas nya di loker dan menguncinya lalu mengambil air wudhu, begitu juga dengan sang kekasih, saat adzan berkumandang mereka mengambil shaft terdepan di bagian masing-masing.
Selepas shalat Kamila tidak langsung melipat sajadahnya, selalu dibawa kalam suci Al-Qur’an kecil bersamanya di saat yang memungkinkan. Kamila mengambil Kalam suci itu lalu membacanya dengan tujuan meneneangkan hati sebelum memutuskan menmgakhiri hubungannya dengan sang kekasih. Tak lupa tasbih selalu dalam genggamannya.
“Ya Rabb, jika berpisah dengannya adalagh keputusan terbaik menurut-Mu hamba mohoin tenangkan hati hamba. Mungkin waktu bahagia hamba bersamanya sudah usai dan cukup sampai di sini. Hamba yakin dengan keputusan ini tapi mohin bantu hamba menenangkan hati dan menerima kenyataan.” Doa Kamila pada-Nya karena jujur hatinya sulit menerima keputusan jika harus menerima kenyataan kalau harfus berpisah dari sang kekasih.
“Kekasih aku yang paling cantik, kemana aja sih? Lama amat, aku nungguin kamu loh dari tadi di sini.” Sang kekasih merayu Kamila.
Kamila hanya senyum-senyum dan mengajak kekasihnya duduk di DPR (Dibawah Pohon Rindang) kalo kata anak hitz kampus. Tak lupa cemilan pelengkap tersedia di tengah mereka. Kamila menyampaikan maksudnya dan sang kekasih tak percaya dengan apa yang dikatakan wanita yang sangat dicintainya.
“Kamu kenapa? Tiba-tiba kok ngomong gitu, aku rasa kita gak punya masalah deh. Harusnya hubungan kita dama-damai aja. Cerita covba sama aku, Dek.” Sang kekasih tak terima jikaa dirinya diputuskan oleh Kamila .
“Kakak sadar gak sih kenapa aku bisa bilang begitu? Coba Kakak tbak dulu sebelum aku kasih tau apa alasan aku sebenarnya.” Kamila menggenggam tangan sang kekasih.
“Apa, Dek? Aku benar-benar gak paham apa maksud kamu. Hari ini kamu cantik tapi apakah ini tujuan kamu untuk melakukan semua ini? Membawa aku ke kampus, kitra cerita, ke masjid, dan akhoirnya seperti ini.” Sang kekasih menatap Kamila sangat dalam dan tangannya kuat menggenggam.
Apakah yang akan dikatakan Kamila kepada sang kekasih?
Komentar
Posting Komentar