Legenda cinta Nyai 6

 





Cerita sebelumnya bisa dibaca di 

https://mawarniwidya.blogspot.com/2021/10/legenda-cinta-nyai-5.html?m=1


Putri menyusun rencana untuk bertahan hidup di darat, tak ada yang bisa dia bawa selain manik-manik tangisan air matanya. Air mata yang dia kumpulkan selama ini berguna untuknya bertahan hidup. 


Yang ada di otak Putri adalah bagaimana caranya bertahan hidup di dunia yang baru.  Dia mencari rumah atau tempat tinggal untuk berteduh walau hanya sementara. 


"Gimana caranya aku bisa hidup sebagai manusia? Yang aku pun hanya bekas tangisan aku sendiri. Apa yang bisa aku lakukan ya?" Putri  berpikir tentang bagaimana rencana dan langkah yang akan diambil dia selanjutnya.


"Baik aku dapat idenya. Hari ini aku lelah, Istirahat saja untuk hari ini." Putri langsung tidur dapat badannya menempel di kasur. 


Rumah yang sekarang ditempati tak sebesar kerjaaan tapi lebih dari cukup untuk putri sendiri. Ruangan bernuansa putih dan room penuh kata-kata memenuhi kamar yang kini ditempatinya.


Kehidupan yang berbeda sangat Putri rasakan, saat berada di kerajaan apa yang diinginkan selalu tersedia dan ketika buruh apa-apa tinggal memanggil nama salah satu pegawai dan akan disiapkan. Kini semua itu dia lakukan sendiri tanpa bisa memintanya bantuan siapa-siapa.


***


Setiap senja atau menjelang magrib Richy selalu menikmati langit yang sangat sayang untuk dilewatkan. Biasanya dia selalu berdua dengan Arif tapi kini sahabat yang setia menemaninya itu sedang sibuk di kantor  karena kerjaannya yang numpuk. 


Senja, mengukir cerita, membawa pada kisah awal bertemu, mengharap dukungan semesta untuk menghadirkan Putri wanita yang dia sukai sejak pandangan pertama di warung es kelapa.


Silmi bosan di kamar dan memilih memikati keindahan alam ciptaan-Nya. Sepi, sunyi, indah,  anggun dan menawan begitulah ciptaan-Nya. Pengunjung pantai juga bisa dihitung jari di jam seperti ini.


Richy langsung mengarahkan pandangan  pada Silmi saat bersitatap di pinggir pantai. Rambutnya panjang, hitam, tergerai indah, dan parasnya yang ayu menarik perhatian Richy.


"Putri, kamu sendiri di sini?" Richy menghampiri Silmi yang sedang sibuk memandang alam sekitar


"Iya nih, tadinya mau berdua sama teman tapi dia sibuk sama kerjaan dia, oh iya kita ngobrol berdua yuk," Richy mengajak Putri mengobrol di tepi pantai.


Hampir lima jam mereka habiskan di pinggir pantai, ngobrol berbagai hal dan berakhir dengan Richy menyatakan perasaannya untuk Putri. Wanita yang kini merenggut cintanya.


Tak terasa waktu susah sudah malam dan mereka harus pulang, Richy khawatir jika Putri akan dicari orangtuanya.


***


Putri   memang baik tapi tak menjamin selamanya baik. Ambisinya untuk mendapatkan Richy membuat dirinya  menjadi Jahat.


Terbesit niat buruk dalam pikiran Putri, dia memang keluar dari kerajaan tapi tetap memiliki kekuatan 

karena tertanam dalam diri keturunan kerajaan. 


"Richy tadi sudah menyatakan cinta, apa harus aku jahat sama dia?" Pikiran Putri liar, senyum sinis terukir di wajah manisnya.


"Ok, besok akan aku jalankan rencana ku untuk mendapatkan Richy. Maaf ya, aku jadi jahat semua karena aku cinta sama kamu Rich. Hari ini aku lelah, sudahlah lebih baik istirahat."


Putri Bahagia hari ini tapi tak bisa dibohongi jika dirinya lelah. Pulau kapuk menanti untuk segera dipeluk. 


"Ahh, aku lelah, sudahlah. Chy, Richy, tolong pergi dari pikiran aku dulu ya."   Putri langsung terlelap, senyumnya terukir sempurna.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilihan terbaik-Nya 1

Luka Abadi

Legenda cinta Nyai